Selasa, 16 Februari 2016

[Review] Drama Korea Remember




Remember

Poster

Drama ini dimulai dari 9 Desember 2015 sebagai pengganti dari drama The Village: Achiara’s Secret (drama yang juga termasuk drama favoritku, tapi mungkin lain kali buat mereviewnya. Fyi, genrenya hampir sama, bahkan sampai ke efek suaranya). Drama Remember masuk dalam daftar drama yang aku rekomendasikan buat ditonton karena berbau hukum dan segala kesenjangan yang mengiringi. Jujur aja drama ini sukses bikin gregetan dari alur cerita yang disajikan dan didukung kemampuan akting aktor dan aktrisnya yang patut diacungi jempol. Mengangkat topik tentang masalah yang umum bagi awam dan menyinggung isu sensitif masyarakat mengenai ketimpangan hukum. Di sini digambarkan bagaimana uang dan kekuasaan memegang peran penting dalam memermainkan hukum sesuai kehendak, yang berkuasa dapat mengelak dan melimpahkan kesalahannya pada orang yang dikambinghitamkan. Dan kalau boleh jujur, sedikit-banyak drama ‘Remember’ memengaruhi penilaianku terhadap penegakan hukum di negara ini yang masih diwarnai kritikan dan polemik.


Baca juga: [Review] Drama Korea Another Oh Hae Young

Drama ini dibintangi oleh aktor muda yang sudah tak asing lagi bagi para penikmat drama Korea, Yoo Seung Ho. Aku mengenalnya dari perannya di drama Korea The Great Queen of Seondeok. Meski berusia muda dan dibilang masih junior, kemampuan aktingnya boleh bersaing dengan aktor senior. Di drama Remember, dia mengambil peran sebagai Seo Jin Woo yang memiliki kemampuan mengingat sesuatu secara mendetail (hypertymesia). Ia hanya hidup berdua dengan ayahnya yang diketahui menderita Alzheimer, setelah ibu dan kakaknya tewas dalam kecelakaan. Episode pertama langsung menyuguhkan adegan seorang pria berbaju tahanan yang digiring untuk dijatuhi hukuman mati gantung. Selain itu, di sini juga sudah diceritakan bahwa Jin Woo nantinya akan menjadi pengacara bagi ayahnya sendiri. Sesudah itu adegan yang tersaji adalah kilas baliknya, dari kehidupan Jin Woo yang berjalan normal, pertemuan pertama dengan Lee In Ha hingga akhirnya ayahnya terseret masalah.


Ayahnya yang baru saja membelikan ponsel baru untuk Jin Woo secara tak sadar berjalan menuju hutan dan menemukan seorang wanita yang mati dibunuh. Dikarenakan penyakit Alzheimer yang diderita, alibi yang lemah, serta ancaman moncong senapan di pelipis untuk mengaku bersalah oleh detektif, ayah Jin Woo akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dari pembunuhan tersebut. Jin Woo yang percaya ayahnya tidak bersalah, tak ingin menyerah begitu saja. Ia bermodalkan ketajaman kemampuan ingatan akhirnya memutuskan untuk berjudi agar mendapat uang guna menyewa jasa pengacara terbaik yang mempunyai rekam jejak tidak pernah kalah dalam persidangan. Semuanya berjalan mulus dan hampir mencapai titik terang terlebih saat berhasil mendapat rekaman pengakuan pelaku sebenarnya. Akan tetapi, uang dan kekuasaan berhasil meremukkan harapan yang telah membumbung tinggi. Pengacaranya yang berkhianat juga pemanipulasian bukti oleh Jaksa berujung pada dijatuhkannya hukuman mati pada ayah Jin Woo. Rasanya nyes pas bagian ini, sakitnya dikhianati dan sebegitu mudahnya hukum dibeli. Pengen tak sobek-sobek. Pelaku sebenarnya bebas berkeliaran, sementara orang yang tak tahu apa-apa harus mendekam di balik bui. Sejak saat itu, Jin Woo berjanji untuk tidak kembali ke rumahnya sebelum berhasil membuktikan ayahnya tidak bersalah dan mengeluarkannya dari penjara.


Beberapa tahun berlalu, Jin Woo kembali sebagai seorang pengacara. Ia bertemu kembali dengan Lee In Ha yang sudah menjadi seorang jaksa. Salah satu bagian yang aku sukai dari drama ini adalah tidak disajikannya adegan percintaan secara berlebihan dan terkesan picisan. Sebagai informasi, drama yang hanya menyajikan cerita tentang pemerannya yang terkesan mengejar lawan mainnya gila-gilaan, dapat dipastikan langsung dicoret dari daftar tayangku. 
Kenyataan memang nggak semanis drama.
Rasa cinta dalam drama ini ditumbuhkan perlahan-lahan, tapi dapet dan bikin penikmatnya tidak terganggu apalagi penikmat yang sensitif dengan bau menye-menye seperti diriku.


Dari sinilah mulai diceritakan bagaimana usaha Jin Woo membalas dendam atas orang-orang yang mengambil peran atas ketidakadilan ayahnya. Tak lupa, dikisahkan pula bagaimana uang dan kekuasaan masih memiliki peran kuat untuk membungkam keadilan. Orang-orang yang dianggap berpotensi memegang kunci terbongkarnya kebohongan mulai disingkirkan dengan kekerasan bagaimanapun caranya. Pengajuan banding atas kasus ayah Jin Woo ditolak. Nasib buruk yang harus ditanggung Jin Woo tak hanya berhenti sampai di situ. Sakit perut yang dikeluhkan oleh ayah Jin Woo semakin lama makin parah dan diperburuk dengan fakta jika dokter penjara telah disuap. Jalan hidup ayah Jin Woo berakhir meninggal di dalam penjara. Hal ini kembali menjadi pukulan berat bagi Jin Woo. Tapi entah mengapa, rasa gregetnya masih kalah sama rasa nyesek pas adegan dijatuhi hukuman mati.


Satu per satu fakta masa lalu mulai muncul ke permukaan, mulai dari kecelakaan yang menewaskan ibu dan kakak Jin Woo yang ternyata masih ada sangkut pautnya dengan pengacara Park hingga cara-cara kotor Nam Il Ho di masa silam demi meraih kekuasaan. Penderitaan Jin Woo bukan berarti makin ringan dengan satu per satu dendamnya berhasil terbalaskan, namun justru makin buruk dengan masalah kesehatan yang tiba-tiba menyapa. Ia didiagnosis hypertymesia yang ada padanya adalah ketidaknormalan atau kecacatan. Dokter memerkirakan waktu Jin Woo paling sedikit 6 bulan dan paling lama setahun hingga ingatannya benar-benar hilang, tergantung seberapa berat ia menggunakan kemampuannya. Singkat kata, Jin Woo mengalami masalah yang sama dengan ayahnya. Satu tamparan keras lagi yang datang tanpa ampun. Denger-denger, beberapa K-netizen pernah protes sama si penulis gara-gara nasib apes yang terus nimpa Jin Woo. Karena itulah, rating drama Remember dikabarkan sempet turun. Tapi tetep aja, drama ini jadi drama pertama yang bakal aku download di hari Rabu dan Kamis.


Kira-kira bagaimana kelanjutan drama ini? Cari tahu sendiri dengan menonton dramanya, ya. Bagiku, drama ini termasuk yang direkomendasikan buat kamu yang mencari drama yang nggak biasa dan beda, apalagi bagi yang suka drama berbau hukum, pasal-pasal, ruang pengadilan, penyelidikan, mata-mata, dan misteri. Di samping tokoh Seo Jin Woo, aku juga suka sama peran Nam Gyu Man yang diperankan oleh Nam Goong Min. Peran yang dia mainkan dapet banget kesan sadis, temperamental, badboy, sekaligus karismatiknya. Yang bikin aku kaget adalah kenyataan kalau Nam Goong Min udah hampir kepala empat (kelahiran 1978), nggak nyangka. Di samping itu, akting Jun Kwang Ryul dalam meranin ayah Jin Woo alias Seo Jae Hyuk bikin gregetan pas Alzheimernya kumat, mancing kesabaran beneran dan rasanya minta digigit.


Kurasa sudah cukup sekian review dariku. Kesimpulannya adalah drama Remember termasuk dalam daftar drama yang direkomendasikan. Sampai jumpa~


Penilaian: 9/10
  Sekian,
mee

Baca review drama Korea lainnya di sini.

1 komentar: